Tak hanya memiliki wisata alam yang sagat menarik, Makassar juga memiliki sebuah bangunan masjid yang mempunyai daya tarik tersendiri. Masjid tersebut tidak hanya difungsikan sebagai tempat untuk beribadah saja, melainkan sebagai objek wisata religi dan juga berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Masjid tersebut lokasinya tepat berada di Jalan Penghibur No.289, Losari Kota Makassar Sulawesi Selatan. Nama resmi dari masjid ini adalah Masjid Amirul Mukminin namun masyarakat sekitar lebih mengenalnya dengan sebutan masjid Terapung.
Keunikan masjid Terapung ini berasal dari ide seorang walikota Makassar yang bertujuan ingin lebih memperkarya kota tersebut semakin populer dan memiliki landmark tersendiri. Selain itu, sang walikota juga menginginkan sebuah tempat yang ditujukan sebagai tempat wisata religius. Jadi tak hanya memiliki pantai alamnya yang sangat mempesona, Makassar juga memiliki sebuah objek wisata yang tak kalah luar biasa sehingga membuat para pengunjung merasa lebih takjub dan lebih nyaman.
Keunikan serta kemegahan masjid ini dapat dilihat dari kejauhan. Selain itu, masjid Amirul Mukminin ini dapat menampung para jamaah hingga mencapai sekitar 500 jamaah sekaligus. Dilihat dari segi bangunannya, masjid ini memiliki tiga lantai serta ditopang oleh 164 tiang pancang. Selain itu luas dari bangunan masjid Amirul Mukminin tersebut berukuran 1.683 meter persegi. Pada bagian lantai teras masjid biasanya digunakan para jamaah setelah melaksanakan ibadah shalat lalu mereka beristirahat sambil menikmati keindahan pantai. Para pengunjung juga biasanya melakukan kegiatan rekreasi sambil melihat sunset yang berada di Pantai Losari. Ditambah lantai tersebut berada tepat dibawah kubah masjid sehingga tempat yang nyaman ditambah suasana yang sangat mendukung membuat para jamaah dan pengunjung semakin betah untuk berlama-lama di masjid Amirul Mukminin.
Perlu diketahui bahwa pada awalnya, masjid Amirul Mukminin dinamai dengan Majid 99 Al Makazzary. Pemberian nama tersebut dilakukan pada mula tahap rancangan pembangunan masjid tersebut. Namun kini masyarakat sekitar lebih terbiasa menyebutnya dengan masjid Terapung. Pada waktu rancangan masjid ini ternyata terjadi kontroversi dari segi arsitekturnya. Dimana menara masjid Terapung lebih menyerupai badik Makassar. Ditambah jumlah menara tersebut sebanyak dua menara dan kembar. Sehingga rancangan menara masjid Terapung kembali dirubah karena terjadi berbagai kontroversi dan akhirnya menara masjid tersebut tidak menyerupai seperti Badik yang ada di Makassar.
Setelah dijelaskan sebelumnya, masjid Amirul Mukminin memiliki tiga lantai. Pada lantai paling atas masjid tersebut merupakan sebuah tempat bagi para jamaah yang ingin melaksanakan ibadah shalatnya secara khusyuk sendirian. Kemudian pada bagian lantai kedua, tempat tersebut difungsikan khusus bagi jamaah wanita sedangkan pada lantai dasar digunakan khusus jamaah pria. Di lantai bawah juga telah tersedia fasilitas tempat wudhu pada sebelah kanan sedangkan pada sebelah kiri khusus bagi jamaah wanita berwudhu.
Pembangunan masjid Amirul Mukminin di Pantai Losari ini didirikan pada masa walikota Ilham Arief Sirajuddin. Kemudian setelah rampung pembangunannya, masjid ini diresmikan oleh mantan Wail Presiden RI yaitu Jusuf Kalla. Tepatnya pada tanggal 21 Desember 2012 lalu. Ternyata Jusuf Kalla menyebut nama masjid ini sebagai masjid Pantai karena memang letaknya berada di pantai. Tak seperti masyarakat lainnya yang menyebut masjid Amirul Mukminin sebagai masjid Terapung. Jusuf Kalla juga turut serta dalam pembiayaan masjid Amirul Mukminin. Yaitu dengan menyumbangkan dana sebesar 2.1 miliar rupiah. Dana yang sangat besar tersebut sangat membantu dalam proses pembangunanmasjid Amirul Mukminin. Selain itu dana pembangunan masjid juga berasal dari sumbangan masyarakat sekitar.