Masjid Tiban atau menurut cerita rakyat sebagai masjid yang tiba-tiba muncul begitu saja tanpa ada yang tahu siapa dan bagaimana bangunan tersebut dibangun. Banyak sekali masjid yang diesebut sebagai Masjid Tiban di Indonesia, terutama di Pulau Jawa seperti Masjid Tiban Malang. Menurut mitos yang beredar di masyarakat, Masjid Tiban adalah bangunan masjid yang dibangun secara ghaib, jadi pembangunan dapat selesai hanya dalam 1 malam saja, tanpa bantuan dari manusia.
Masjid Tiban yang terletak di Dsn. Nyangkring, Ds. Bujeng, Kec. Beji, Kab. Pasuruan, Provinsi Jawa Timur ini merupakan salah satu masjid yang juga tidak diketahui siapa dan bagaimana bangunan masjid tersebut dibanguan, tiba-tiba muncul begitu saja. Konon, menurut masyarakat setempat Masjid Tiban ini berlokasi di Dusun Tanggul, Desa Baujeng, namun tidak ada yang tahu penyebab dan bagaimana tiba-tiba masjid ini berpindah ke Dusun Baujeng, lalu pindah lagi ke Dusun Nyangkring (Posisi yang saat ini). Konon perpindahan tersebut disebabkan oleh sedikitnya jumlah jamaah yang memenuhi masjid tersebut, sehingga terpaksa harus dipindahkan ke lokasi yang baru dan lebih banyak penduduk.
Namun, perpindahan inilah yang masih menjadi pertanyaan saat ini, bagaimana seluruh bangunan masjid ini dipindahkan padahal bangunan masjidnya begitu besar dan berat. Hal inilah yang menjadi penyebab Masjid Tiban di Dusun Nyangkring ini dikeramatkan hingga sekarang, dan dianggap sebagai masjid “Ajaib” yang memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi.
Menurut masyarakat setempat, Masjid Tiban Nyangkring ini berusia lebih dari 7 Generasi, namun hal ini merupakan prediksi saja, karena sampai saat ini tidak banyak yang mengetahui sejarah yang sebenarnya tentang sejarah Masjid Tiban Nyangkring, Beji, Pasuruan ini.
Bahkan, Usia asli dari Masjid Tiban Beji Pasuruan ini hingga kini belum bisa ditentukan secara pasti meskipun dengan cara-cara yang modern. Meskipun begitu, hal inilah yang kemudian menjadi daya tarik sendiri terhadap wilayah Beji Pasuruan, sehingga banyak wisatawan domestik yang penasaran kemudian berkunjung ke wilayah tersebut.
Pada awal ditemukan, bangunan Masjid Tiban Beji Pasuruan ini hanya ditopang oleh 4 tiang penyangga utama (soko guru) yang terbuat dari kayu batangan. Namun, seiring berjalannya waktu, dan masyarakat sekitar khawatir masjid tersebut roboh karena sudah termakan usia, akhirnya mereka bersepakat untuk membalut pilar-pilar tersebut dengan cor-coran agar lebih kuat dan kokoh. Beberapa renovasi pada bagian lain juga turut dilakukan, serta perluasan bangunan utamanya pun juga turut dilakukan.
Keunikan Masjid Tiban Beji Pasuruan
Dibagian dalam Masjid Tiban Beji Pasuruan terdapat sebuah sumur yang unik, yang menghasilkan air yang sangat jernih. Bukan hanya jernih saja, namun air sumur tersebut dipercaya mampu untuk mengobati berbagai macam penyakit, biasanya untuk dijadikan obat minum, ataupun di usapkan ke bagian tubuh yang memiliki penyakit. Airnya bahkan tidak pernah kering meskipun pada saat musim kemarau. Yang perlu disayangkan saat ini adalah tidak adanya bantuan dana yang datang untuk merenovasi ulang masjid ini karena ada beberapa bagian yang terlihat sudah tidak terawat.
Selain itu, ada mimbar yang unik didalam Masjid Tiban ini, yaitu lubang untuk masuk mimbar hanya berukuran sangat kecil. kendati begitu, ternyata orang setinggi dan sebesar apapun dapat tetap masuk pada lubang mimbar tersebut.
Lalu, ada juga berbagai ornamen-ornamen yang terlihat sudah berumur sangat tua seperti jendea yang diukir dengan hiasan bunga dan sulur-suluran, khas arsitektur jaman dahulu.