Nagreg merupakan sebuah tempat yang berada di kota Kembang Bandung. Kota Bandung sendiri sudah sangat terkenal hingga ke seluruh Indonesia karena tak hanya memiliki aneka macam kuliner yang lezat, kota Bandung populer dengan objek wisata pemandangan alam yang menakjubkan. Jika mengunjungi Bandung di hari pecan atau di hari libur, jangan heran karena Bandung akan sangat ramai dan dipenuhi oleh para wisatawan. Tak tanggung-tanggung, wisatawannya bukan hanya berasal dari lokal saja, melainkan hingga luar provinsi Jawa Barat. Kota Bandung menjadi salah satu tujuan utama bagi para wisatawan ketika menghabiskan akhir pekan atau ketika hari libur tiba.
Banyak sekali tempat yang sangat cocok bagi wisatawan untuk menghabiskan waktu liburannya bersama keluarga, teman atau orang terdekat. Dimulai dari objek wisata pemandangan alam yang mempesona hingga berbagai tempat perbelanjaan yang dapt ditemukan dimana saja. Ditambah dengan berbagai macam aneka kuliner yang sangat enak dan lezat tersedia di setiap tempat di Bandung.
Disamping objek wisata, tempat perbelanjaan hingga kuliner yang menjadi ciri khas dari Kota Bandung, ternyata Bandung juga memiliki sebuah bangunan yang mirip dengan masjid Istiqlal. Masjid tersebut bernama masjid Uswatun Hasana. Lokasi masjid tersebut berada di Kampung Paslon, Desa Ciherang, kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung. Masjid Uswatun Hasanah disebut juga dengan masjid Istiqlal mini karena bentuk kubahnya yang berjumlah tiga sama persis dengan bentuk kubah yang dimiliki oleh masjid Istiqlal di Jakarta. Selain itu bahan semen yang digunakan sama dengan bahan semen yang dipakai dalam pembangunan masjid Istiqlal Jakarta. Jenis semen yang digunakan adalah Pazzolan Trass. Namun saat ini bentuk kubah masjid Uswatun Hasanah telah dicat menggunakan warna keemasan.
Awal mulanya masjid ini didirikan oleh Ili Sasmitaatmaja. Beliau merupakan seorang warga dari Nagreg. Proses pembangunannya dimulai pada tanggal 17 Agustus 1958 dan Ili sendiri sempat menjadi bagian dari panitia pembangunan masjid Istiqlal yang berada di Jakarta. Beliau juga ternyata memiliki hubungan yang cukup dekat dengan mantan Presiden Pertama Indonesia, yaitu Presiden Soekarno.
Menurut Nurdin Setiawan yang merupakan anggota dari DKM Uswatun Hasanah menyebutkan bahwa gaya dari bangunan masjid Uswatun Hasanah memang sangat dipengaruhi oleh desain masjid Istiqlal yang berada di Jakarta. Tak hanya itu juga, spesifikasinya juga turut dipengaruhi dari masjid asal Jakarta tersebut termasuk bahan bangunan semen yang bersal dari Jerman sehingga bangunannya terlihat kokoh. Hingga saat ini pun bangunan masjid tersebut masih berdiri dengan koohnya meskipun usianya sudah cukup lama. Pada dinding masjid Uswatun Hasanah pun tidak dapat dipaku menggunakan paku beton melainkan hanya bisa digunakan dengan mesin bor. Hal tersebut memiliki alasan lain dimana ternyata Mantan Presiden Soekarno sendiri meminta kepada Ili agar dapat membangun sebuah masjid yang kuat dan kokoh hingga mencapai seribu tahun. Akhirnya Ili melakukan tugasnya kemudian membangun masjid tersebut dan masjid Uswatun Hasanah lah wujud dari pembangunannya.
Berdiri kooh dekat dengan jalan raya sehingga banyak kendaraan besar yang lewat dan tak jarang sering bergetar, dinding masjid Uswatun Hasanah tidak pernah retak. Selain dindingnya yang terus berdiri kokoh, bagian menara serta kubahnya pun masih berdiri tegak dan tidak terdapat kerusakan sedikitpun. Dilihat dari segi bangunannya, masjid ini tidak dapat menampung ribuanjamaah pada bagian dalam masjid. Hanya sekitar 84 jamaah yang dapat melaksanakan ibadah shalat dan pada bagian halaman masjid tersebut cukup luas sehingga dapat menampung jumlah jamaah yang mencapai ratusan.