Karawang adalah salah satu kabupaten di Jawa Barat. Tempatnya berdekatan dengan kabupaten Bekasi dan kabupaten Bogor di sebelah barat. Disebelah utara terdapat laut jawa dan disebelah timur terdapat kabupaten Subang. Lalu di sebelah tenggara berbatasan dengan kabupaten Purwakarta dan di sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Cianjur. Luas dari kabupaten Karawang sendiri mencapai 1.737,53 kilometer persegii dengan jumlah penduduknya sebanyak 2.125.234 jiwa. Selain itu, Karawang juga terkenal sebagai kabupaten Lumbung Padi. Hal tersebut dikarenakan kabupaten yang mayoritasnnya merupakan suku Sunda memang dipenuhi dengan lahan hijau padi. Sehingga banyak dari penduduk Karawang merupakan para petani dan pengusaha yang memiliki banyak lahan sawah. Selain itu, Karawang juga terkenal sebagai kota industri terbesar di Indonesia. Maka tak heran jika datang mengunjungi Karawang banyak ditemukan berbagai perusahaan yang berdiri di atas lahan penduduk. Bahkan banyak perusahaan asing yang mendirikan usahanya disana sehingga mampu menyaingi Jakarta dari segi pendapatan penduduknya. Dan wajar jika UMR di Karawang merupakan yang terbesar karena memnag disana banyak sekali industri yang terkenal.
Selain terkenal sebagai kota industri, Karawang juga memiliki sejarah dari penyebaran agama islam. Dimulai pada saat Kerajaan Sunda berkuasa disana. Pada saat itu seseorang dari Mekah yang bernama Syekh Hasanudin bin Yusuf Idofi dan terkenal dengan sebutan Syekh Quro datang ke Karawang. Pada saat itu beliau diutus oleh Raja Campa yang mengikuti pelayaran persahabatan ke Majapahit dari Dinasti Ming yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho. Pada saat itu kapalnya berada di Pura, Karawang Syekh Quro beserta pengikutnya turun dan tnggal disana untuk menyebarkan agama islam. Kemudian beliau menikah dengan Putri Ki Gede yang bernama Ratna Sondari. Beliau juga semakin meluas dalam penyebaran ajaran islam hingga ke wilayah Pura Dalem lalu mendirikan sebuah pondok pesantren di Desa Pulo Kelapa yang saat ini masuk ke kecamatan Lemah Abang Karawang. Beliau juga memiliki seorang putra yang bernama Ahmad. Putranya tersebut yang kemudian dikenal dengan nama Syekh Ahmad atau penghulu pertama di Karawang. Beliau juga diperintahkan oleh ayahnya untuk membantu Syekh Nur Jati atau Syakh Datuk Kahfi yang berada di Cirebon.
Akhirnya, semakin berjalannya waktu, ajaran islam di Karawang berkembang begitu pesat dan cepat. Ajarannya dapat diterima secara baik oleh masyarakat disana. Hingga sekarang pun masyarakat Karawang mayoritasnya beragama islam. Disamping itu, selain memiliki banyaknya perusahaan, Karawang juga memiliki berbagai macam bangunan masjid untuk para muslim melaksanakan ibadah shalat. Salah satunya adalah masjid YAMP BUPPB Karawang yang berlokasi di Pusakajaya Utara, Cilebar, Kabupaten Karawang Jawa Barat.
YAMP sendiri merupakan sebuah singkatan dari Yayasan Amalbhakti Muslim Pancasila. Sedangkan BLUPPB merupakan singkatan dari Balai Layanan Usaha Produksi Budidaya. Ada satu masjid yang didirikan oleh YAMP dan BLUPPB yang disebut dengan nama “Masjid YAMP BLUPPD Karawang”. Letaknya di Pusakajaya Utara RT/RW 04/01, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.
Masjid ini bisa dilihat dengan jelas dari gerbang dan juga pos pengamanan Komplek BLUPPB. Selain itu, ada pemandangan unik di sekitar masjid yaitu adanya tambak yang membentang luas di ujung jembatan kanal irigasi.
Masjid yang dibangun dengan arsitektural khas nusantara dengan atap limas bersusun, dan puncak berupa ornamen lafadz Allah tersebut hingga saat ini masih digunakan dan difungsikan sebagaimana mestinya, sebagai tempat peribadatan. Mayoritas jamaah yang hadir di masjid ini berasal dari masyarakat dan pegawai di Komplek YAMP & BLUPPB, serta beberapa pelancong yang sengaja mengunjungi wilayah ini.